Senin, 11 Oktober 2010

Dia dan Gitar Lamaku

Matanya mengerjap. Mungkin gadis cantik itu akan segera pergi. Tampaknya betul. Kakinya yang jenjang tengah berlari di kerumunan manusia yang berada di terminal Sukasari.


Gadis cantik berambut burgundy. Aku selalu memandanginya setiap pagi. Gitar Tuaku masih setia menemaniku untuk mencari nafkah bersama teman teman seperjuanganku. Tak lupa kucari gadis itu tiap hari. Hanya untuk menambah semangat diri. Tak ayal mataku sempat bersirobok dengan mata jernih itu. Sayangnya, reflek aku segera berpaling karena aku malu. Aku tahu betapa berbedanya aku dengan dirinya.

"Gitar Lama ya?" nada yang meluncur terdengar santai. aku kaget. Penasaran aku spontan menoleh dengan cepat. kujawab dengan singkat, "Ya, sudah sejak dulu sepertinya." Gadis Cantik yang setiap pagi ku cari, sekarang malah menegurku terlebih dahulu! " Hmm, gue mau dengerin satu lagu dong. Bayar pake ini mau enggak?" Gadis itu malah menyodorkan buku plus permen karamel. Wajahnya yang mempesona mengeluarkan seribu kali lipat kecantikannya. aku tersenyum. lebih tepatnya menyeringai lebar. "Gratis." Tanganku mulai beraksi. Lagu Gubahan Greenday Kesukaanku sejak aku berhenti kuliah kunyanyikan dengan lancar. Aku lega melihat senyumnya mengembang. "Lagu Kesukaan kita setipe nih. Thanks Terhibur banget lho! Ini deh gue kasih gratis!" Dia masih tetap ngotot menyodorkan Buku dan Permen Karamel. sempat dia berbisik di telingaku sebelum keluar bus. "Buku Buatan Gue sendiri Lhoo!" dia tersenyum jahil dan melambaikan tangannya ketika hendak memasuki gedung. Aku terpaku. Hari ini sangat menyenangkan.


- Bersambung-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar