Minggu, 22 April 2012

Milikmu


Hatiku bersorak. Bukan. Mungkin Bernyanyi. Tapi sepertinya hatiku sedang meloncat tak karuan. Nafasku berhembus cepat. Karena kamu  berjalan dengan menyunggingkan senyum mautmu padaku. Nah, sekarang aku yakin hatiku meleleh karenamu. Sungguh Pagi yang menyenangkan.
Kamu tahu tidak ? Dengan Seragam Putih Abu Abu itu, Kau tampak seperti putri Cleopatra. Sebenarnya Aku juga tak begitu mengenal Nona Cantik Mesir itu. Yang Jelas Putri Cantik dan terkenal itu pernah muncul di Channel Kesukaanku. Sayangnya, Hari ini kamu sibuk dengan sepatu ketsmu yang hilang. Baru kuingat kalau sepatu kesayanganmu kubawa ke temanku. Rumahnya dekat, dia ada di sebelah rumah. Aku sangat bangga dengan apapun tentangmu. Termasuk sepatu kets merahmu, Jadi aku menggaetnya dan menyombongkan diri barang sebentar. Aku ingin mengambilnya kembali. Untukmu.
Saat Kubawa Kembali sepatumu, Ibumu tampak tertawa geli. Aku menggeleng,heran. Wajahmu menampakkan mimik lucu  kemudian tertawa terbahak. Bahagianya, Ketika Kamu memelukku erat dan mengucapkan terimakasih berkali kali. Cubitan mesramu sangat membuatku geli. Aku mengeong pelan membalas semua perlakuanmu. “Aslaaaaaaaaaaaaaan…” Kamu memanggilku begitu.
Namaku Aslan. Aku adalah Kucing Jantan  keturunan Persia campur dengan Kucing Jawa. Aku sendiri juga tidak mengerti kenapa bisa bercampur begitu. Yang jelas aku bangga dengan ketampananku di kalangan ningrat kucing. Tetanggaku si Belang, sekaligus kawan baikku mengajariku beberapa gerakan untuk menangkap tikus. Sebenarnya aku bisa saja membasmi semua tikus di rumahmu. Tapi Aku tahu klanku tidak pernah mencari makan dengan cara itu. Hanya saja Rumahmu memang sudah bersih dari tikus. Tugasku jadi Nol besar di rumah besar dan megah milikmu.
Hal yang sempat kusesalkan, kenapa aku tidak menjadi manusia saja agar bisa menghiburmu dikala kau sedih dan menemanimu kemanapun kamu mau. Aku Janji tidakkan membuatmu kecewa dan menangis. Apapun aku lakukan hanya untukmu. Terdengar Gombal memang. Tapi ini karena sejak aku ada di pangkuanmu pertama kali, aku sudah jatuh hati padamu.
Indukku adalah Kucing Persia murni. Kelahiranku bisa dibilang premature. Dari ketiga saudaraku hanya aku yang bisa bertahan hidup. Mereka telah meninggalkanku sendirian. Indukku langsung pergi bersama Pasangan barunya entah kemana. Ketika Kamu menemukanku, Aku berada di tengah pemberhentian nafas terakhirku. Tampak Ketiga saudaraku mengeong pelan dan berlarian di depanku mengajakku bermain bersama. Ibumu membantuku dan meniupkan nafas buatan melalui alat alatnya dan aku membuka mataku. Yang Kulihat adalah senyummu serta tangis yang hampir turun di wajahmu. Aku Jatuh Hati padamu. Dari Dulu sampai kini.
Andaikan penyihir datang padaku. Aku akan berdoa supaya dia bisa menyihirku menjadi manusia idamanmu. Seperti mantan pacarmu yang pertama. Sering membawa coklat kesukaanmu dan tiap minggu mengirimkan satu buket bunga mawar. Atau seperti Kinoy. Kapten basket sekolahmu yang tiap hari mengantarmu pulang pergi. Yang aku sesali, aku hanya bisa menggelayut manja ketika kau ada, dan mengeong pelan ketika kau pergi bersama pacar pacarmu.
Setiap sore, aku sering diberi cemilan ringan olehmu. Tapi hari ini aku sering mual dan muntah. Mungkin tidak cocok dengan makanan yang baru kamu berikan kemarin ya? Ah biarlah asal kamu senang, aku juga senang. Tidak peduli mual atau muntah, Ada kamu membelaiku. Hidupku akan tentram sejahtera.
Siang yang amat terik, Aku kembali berjalan di teras menunggumu. Tiba-Tiba kamu datang memelukku dan berkata, “Aslan ke dokter dulu ya. Aku check kesehatanmu.” Wajahmu amat khawatir padaku. Aku menelengkan kepalaku dan mengeong lemah. Aku mulai pening.
Di jalan, aku sempat pingsan. Aku kira aku tertidur, ternyata tidak. Kamu tidak henti-hentinya mengelusku dan membisikkan nyanyian lembut. Ah sepertinya aku mulai mengantuk. Tapi kenapa kamu terlihat ingin menangis? Di sela-sela kantukku aku mendengar percakapanmu dengan supirmu.
“Pak! Buruan Pak! Aslanku keracunan Makanan yang kudapat dari pacarku yang Gila itu Pak!Buruan! Aslan..” isak tangismu mulai kudengar. Jangan menangis. Aku disini untukmu. Walau aku sudah sangat mengantuk, Aku usahakan untuk tetap terjaga. Hanya Untukmu.
 Rasanya Mataku berat sekali. Ah sodara-sodaraku memanggilku. Aku segera kesana hey kakak-kakak. Selamat tinggal tuanku. Aku selalu menjagamu dari jauh. Terngiang jeritan dan isakanmu memanggil namaku berulang kali. Maaf ya. Aku tidak menepati janjiku.
Mungkin Kita bisa bertemu, dengan wujudku yang lain? Mungkin.. Karena ku rasa, Aku Milikmu!

CopyWright By Annisa Pratiwi
Beneran bukan pengalaman pribadi, dsb. Pernah diikutkan lomba, cuma nggak kena. Hehe.. :D
Alhasil, dipublikasi aja deh, Gimana-Gimance-Gemana?

Enjoy, Comment! :)

1 komentar:

  1. kunjungan gan.,.
    bagi" motivasi.,.
    Sukses besar esok hari dimulai dari tindakan-tindakan kecil hari ini .,..
    di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,

    BalasHapus