Hatiku bersorak.
Bukan. Mungkin Bernyanyi. Tapi sepertinya hatiku sedang meloncat tak karuan.
Nafasku berhembus cepat. Karena kamu
berjalan dengan menyunggingkan senyum mautmu padaku. Nah, sekarang aku
yakin hatiku meleleh karenamu. Sungguh Pagi yang menyenangkan.
Kamu tahu tidak
? Dengan Seragam Putih Abu Abu itu, Kau tampak seperti putri Cleopatra.
Sebenarnya Aku juga tak begitu mengenal Nona Cantik Mesir itu. Yang Jelas Putri
Cantik dan terkenal itu pernah muncul di Channel Kesukaanku. Sayangnya, Hari
ini kamu sibuk dengan sepatu ketsmu yang hilang. Baru kuingat kalau sepatu
kesayanganmu kubawa ke temanku. Rumahnya dekat, dia ada di sebelah rumah. Aku
sangat bangga dengan apapun tentangmu. Termasuk sepatu kets merahmu, Jadi aku
menggaetnya dan menyombongkan diri barang sebentar. Aku ingin mengambilnya
kembali. Untukmu.
Saat Kubawa
Kembali sepatumu, Ibumu tampak tertawa geli. Aku menggeleng,heran. Wajahmu
menampakkan mimik lucu kemudian tertawa
terbahak. Bahagianya, Ketika Kamu memelukku erat dan mengucapkan terimakasih
berkali kali. Cubitan mesramu sangat membuatku geli. Aku mengeong pelan
membalas semua perlakuanmu. “Aslaaaaaaaaaaaaaan…” Kamu memanggilku begitu.
Namaku Aslan. Aku
adalah Kucing Jantan keturunan Persia
campur dengan Kucing Jawa. Aku sendiri juga tidak mengerti kenapa bisa
bercampur begitu. Yang jelas aku bangga dengan ketampananku di kalangan ningrat
kucing. Tetanggaku si Belang, sekaligus kawan baikku mengajariku beberapa
gerakan untuk menangkap tikus. Sebenarnya aku bisa saja membasmi semua tikus di
rumahmu. Tapi Aku tahu klanku tidak pernah mencari makan dengan cara itu. Hanya
saja Rumahmu memang sudah bersih dari tikus. Tugasku jadi Nol besar di rumah
besar dan megah milikmu.
Hal yang sempat
kusesalkan, kenapa aku tidak menjadi manusia saja agar bisa menghiburmu dikala
kau sedih dan menemanimu kemanapun kamu mau. Aku Janji tidakkan membuatmu
kecewa dan menangis. Apapun aku lakukan hanya untukmu. Terdengar Gombal memang.
Tapi ini karena sejak aku ada di pangkuanmu pertama kali, aku sudah jatuh hati
padamu.
Indukku adalah
Kucing Persia murni. Kelahiranku bisa dibilang premature. Dari ketiga saudaraku
hanya aku yang bisa bertahan hidup. Mereka telah meninggalkanku sendirian.
Indukku langsung pergi bersama Pasangan barunya entah kemana. Ketika Kamu
menemukanku, Aku berada di tengah pemberhentian nafas terakhirku. Tampak Ketiga
saudaraku mengeong pelan dan berlarian di depanku mengajakku bermain bersama.
Ibumu membantuku dan meniupkan nafas buatan melalui alat alatnya dan aku
membuka mataku. Yang Kulihat adalah senyummu serta tangis yang hampir turun di
wajahmu. Aku Jatuh Hati padamu. Dari Dulu sampai kini.
Andaikan
penyihir datang padaku. Aku akan berdoa supaya dia bisa menyihirku menjadi
manusia idamanmu. Seperti mantan pacarmu yang pertama. Sering membawa coklat
kesukaanmu dan tiap minggu mengirimkan satu buket bunga mawar. Atau seperti
Kinoy. Kapten basket sekolahmu yang tiap hari mengantarmu pulang pergi. Yang
aku sesali, aku hanya bisa menggelayut manja ketika kau ada, dan mengeong pelan
ketika kau pergi bersama pacar pacarmu.
Setiap sore, aku
sering diberi cemilan ringan olehmu. Tapi hari ini aku sering mual dan muntah.
Mungkin tidak cocok dengan makanan yang baru kamu berikan kemarin ya? Ah
biarlah asal kamu senang, aku juga senang. Tidak peduli mual atau muntah, Ada
kamu membelaiku. Hidupku akan tentram sejahtera.
Siang yang amat
terik, Aku kembali berjalan di teras menunggumu. Tiba-Tiba kamu datang
memelukku dan berkata, “Aslan ke dokter dulu ya. Aku check kesehatanmu.”
Wajahmu amat khawatir padaku. Aku menelengkan kepalaku dan mengeong lemah. Aku
mulai pening.
Di jalan, aku
sempat pingsan. Aku kira aku tertidur, ternyata tidak. Kamu tidak
henti-hentinya mengelusku dan membisikkan nyanyian lembut. Ah sepertinya aku
mulai mengantuk. Tapi kenapa kamu terlihat ingin menangis? Di sela-sela
kantukku aku mendengar percakapanmu dengan supirmu.
“Pak! Buruan
Pak! Aslanku keracunan Makanan yang kudapat dari pacarku yang Gila itu
Pak!Buruan! Aslan..” isak tangismu mulai kudengar. Jangan menangis. Aku disini
untukmu. Walau aku sudah sangat mengantuk, Aku usahakan untuk tetap terjaga.
Hanya Untukmu.
Rasanya Mataku berat sekali. Ah
sodara-sodaraku memanggilku. Aku segera kesana hey kakak-kakak. Selamat tinggal
tuanku. Aku selalu menjagamu dari jauh. Terngiang jeritan dan isakanmu
memanggil namaku berulang kali. Maaf ya. Aku tidak menepati janjiku.
Mungkin Kita bisa bertemu, dengan
wujudku yang lain? Mungkin.. Karena ku rasa, Aku Milikmu!
CopyWright By Annisa Pratiwi
Beneran bukan pengalaman pribadi, dsb. Pernah diikutkan lomba, cuma nggak kena. Hehe.. :D
Alhasil, dipublikasi aja deh, Gimana-Gimance-Gemana?
Enjoy, Comment! :)
kunjungan gan.,.
BalasHapusbagi" motivasi.,.
Sukses besar esok hari dimulai dari tindakan-tindakan kecil hari ini .,..
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,